Wartawan Suryana, S.E.
Warga terdampak yang menjadi korban pergeseran tanah di Kampung Cigulusur RT 01 RW 01 Desa Margaluyu, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi masih tinggal di pengungsian. Banyak bantuan berdatangan dalam bentuk barang, tapi mereka mengaku kekurangan uang kontan.
“Kalau bantuan barang banyak sekali. Kami kekurangan uang untuk biaya hidup di tempat penampungan. Nantinya kami juga butuh uang untuk membangun tempat tinggal,” kata Aisyah (71), salah seorang korban pergeseran tanah Cigulusur ketika ditemui di tempat pengungsian, Sabtu (6/11/2021).
Sejak terjadi pergseran tanah pada tanggal 22 Oktober 2021 lalu, mereka tinggal di tenda-tenda darurat di lapangan sepak bola milik PTPN VIII Perkebunan Cibungur. Pada bencana itu 8 rumah terimbas pergerakan tanah, 6 di antaranya mengalami rusak berat. Sebanyak 25 jiwa harus tinggal di tempat penampungan.

Selama tinggal di penampungan, mereka mendapat bantuan barang seperti sembako, selimut, dan pakaian. Namun mereka juga mengharapkan bantuan uang kontan untuk menunjang kehidupan mereka di pengungsian dan di tempat menetap nanti.
Beberapa warga yang hidup di pengungsian antara lain Mami (73), Nuraeni (36) janda anak 2, Badri, Hodijah, Pipin, dan Rachmat (32). Mereka tidak dapat kembali ke rumah masing-masing karena kondisi tanah semakin mengancam keselamatan. Kondisi saat ini lebar retakan tanah akibat pergerakan tanah ada yang mencapai sekitar 1,5 meter. Awalnya cuma 20 cm. (*)